Kisah Uwais Al-Qarni: Bakti Sejati yang Mengguncang Langit

Uwais Al-Qarni, Pemuda Langit yang Tak Terkenal di Bumi

Jika kita berbicara tentang tokoh-tokoh Islam, nama-nama seperti Rasulullah ﷺ, para sahabat, dan ulama besar sering kali disebut. Tapi, ada satu nama yang mungkin tidak sepopuler sahabat Nabi lainnya, tetapi justru namanya begitu dikenal oleh penduduk langit—Uwais Al-Qarni. Kisahnya bukan hanya tentang ketakwaan dan kezuhudan, tetapi juga tentang bakti yang luar biasa kepada sang ibunda. Mari kita selami kisah inspiratifnya!

Latar Belakang Uwais Al-Qarni

Uwais Al-Qarni berasal dari Yaman, tepatnya dari daerah Qaran. Ia hidup dalam kondisi yang serba kekurangan dan memiliki kehidupan yang sangat sederhana. Meskipun begitu, Uwais tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat taat kepada Allah سبحانه وتعالى dan begitu berbakti kepada ibunya.

Secara fisik, Uwais memiliki ciri khas yang unik. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ia memiliki penyakit belang di tubuhnya. Namun, hal tersebut tidak menghalangi ketakwaannya. Uwais bukanlah seorang sahabat karena ia tidak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah ﷺ. Namun, namanya begitu istimewa hingga Rasulullah ﷺ sendiri pernah menyebutkan keutamaannya kepada para sahabat.

Bakti Sejati Uwais Al-Qarni kepada Ibunda

Uwais Al-Qarni adalah sosok yang sangat mencintai ibunya. Sejak kecil, ia hidup berdua dengan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Segala kebutuhannya ia urus dengan penuh cinta dan kesabaran.

Satu hal yang paling menakjubkan dari sosok Uwais adalah keinginannya untuk memenuhi impian ibunya menunaikan ibadah haji. Dengan kondisi ekonomi yang sulit, membawa ibunya ke Tanah Suci bukanlah hal yang mudah. Tapi, Uwais tidak pernah putus asa.

Ketika keinginannya begitu besar untuk membawa ibunya berhaji, ia tidak memiliki kendaraan atau biaya yang cukup. Maka, dengan penuh kesabaran, Uwais berlatih menggendong ibunya setiap hari agar terbiasa membawa beban dalam perjalanan panjang ke Makkah.

Perjalanan Ibadah Haji yang Menggetarkan Langit

Setelah sekian lama berlatih, akhirnya Uwais Al-Qarni memulai perjalanan berhaji dengan cara yang luar biasa—menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah! Bayangkan, ribuan kilometer ditempuhnya dengan penuh cinta dan ketulusan. Di tengah terik matahari, debu perjalanan, dan berbagai tantangan di gurun pasir, Uwais tetap teguh membawa ibunya menuju Baitullah.

Ketika sampai di Makkah, ibunya pun bisa menunaikan ibadah haji. Setelah semua ibadah selesai, ibunya pun berdoa, “Ya Allah, ampuni dosa anakku, Uwais.” Namun, Uwais justru meminta ibunya untuk mendoakannya agar Allah سبحانه وتعالى mengampuni seluruh kaum Muslimin. Inilah bukti betapa hatinya begitu bersih dan penuh kasih sayang.

Tak lama setelah pulang dari ibadah haji, ibunya pun wafat. Uwais merasakan duka yang mendalam, tetapi ia tetap sabar dan terus mengabdikan hidupnya untuk Allah سبحانه وتعالى

Hadist Tentang Keutamaan Uwais Al-Qarni

Keistimewaan Uwais Al-Qarni bahkan disebutkan oleh Rasulullah ﷺ. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda kepada Umar bin Khattab رضي الله عنه:

“Akan datang kepada kalian seorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama rombongan dari Yaman. Ia berasal dari Murad, dari Qaran. Ia pernah terkena penyakit kulit lalu sembuh kecuali tinggal bekasnya sebesar uang dirham. Ia sangat berbakti kepada ibunya. Jika ia bersumpah atas nama Allah, maka sumpahnya pasti dikabulkan. Jika kamu bisa memintanya untuk beristighfar kepada Allah untukmu, maka lakukanlah.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa mulianya Uwais hingga Rasulullah ﷺ sendiri memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk meminta doa kepada Uwais. Bahkan, meskipun Uwais bukan seorang sahabat dan tidak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah ﷺ, doa dan ketakwaannya diakui oleh Allah سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya.

Pelajaran Berharga dari Kisah Uwais Al-Qarni

Dari kisah Uwais Al-Qarni, ada banyak hikmah yang bisa kita ambil:

1. Bakti kepada Orang Tua adalah Kunci Keberkahan

Uwais Al-Qarni mengajarkan bahwa berbakti kepada orang tua, terutama ibu, adalah amalan yang sangat dicintai Allah سبحانه وتعالى. Bahkan, doa dari ibu bisa mengantarkan seseorang kepada kemuliaan di dunia dan akhirat.

2. Keikhlasan adalah Kunci Kesuksesan Hakiki

Meskipun Uwais bukan seorang pemimpin, ulama, atau tokoh terkenal, ia justru menjadi manusia yang namanya harum di langit karena keikhlasannya. Ia tidak mencari popularitas, tetapi justru dicintai Allah dan Rasul-Nya.

3. Ketakwaan Lebih Utama daripada Segala Hal

Uwais Al-Qarni mungkin hidup dalam keterbatasan, tetapi ia memiliki kekayaan hati yang luar biasa. Ketakwaan dan keimanannya membuatnya lebih berharga di sisi Allah daripada banyak manusia lainnya.

4. Doa Orang yang Tulus Dikabulkan Allah

Rasulullah ﷺ sendiri menyebutkan bahwa doa Uwais sangat mustajab. Ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa semakin ikhlas dan dekat dengan Allah سبحانه وتعالى, semakin besar peluang doa kita dikabulkan.

Kesimpulan

Uwais Al-Qarni adalah bukti bahwa kebesaran seseorang tidak diukur dari harta, jabatan, atau ketenaran, tetapi dari ketakwaan dan baktinya kepada orang tua. Ia adalah pemuda biasa yang namanya abadi di langit. Kisahnya seharusnya menjadi inspirasi bagi kita, terutama para pemuda, untuk selalu berbuat baik kepada orang tua dan menjaga ketakwaan kepada Allah سبحانه وتعالى.

Kisah Uwais al-Qarni yang menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ternyata, cerita ini lebih banyak ditemukan dalam sumber-sumber sekunder dan kisah-kisah inspiratif, tanpa dukungan kuat dari hadis atau riwayat yang sahih.

Memang, Rasulullah SAW pernah menyebut Uwais al-Qarni sebagai seorang tabi’in yang sangat berbakti kepada ibunya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” ​(HR. Muslim no. 2542).

Namun, detail tentang perjalanan hajinya sambil menggendong sang ibu tidak ditemukan dalam sumber-sumber hadis yang otentik. Kisah tersebut lebih banyak beredar sebagai cerita inspiratif yang menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua.

Jadi, meskipun cerita itu mengandung pesan moral yang baik, kita perlu berhati-hati dalam menyikapi sumbernya. Tetap semangat dalam mencari ilmu dan kebenaran ya, bestie! 😊

Semoga kita bisa meneladani Uwais Al-Qarni dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Aamiin! 🙏

Sumber artikel : https://www.ceritaharamain.my.id/kisah-uwais-al-qarni-bakti-sejati-yang-mengguncang-langit/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

Dapatkan Penawaran Lengkap Haji Furoda 2025/1446 H

Silahkan isi formulir berikut ini, Kami akan mengirimkan file penawaran lengkap Haji Furoda 2025 melalui email/WA yang Bapak/Ibu Isi.
Contoh: Palembang, Sumsel