Siti Maryam, seorang nenek berusia 74 tahun dengan 18 cucu, membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Sebagai jemaah haji tertua dalam rombongan haji khusus Aida Tourindo Wisata, kebugarannya selama menunaikan ibadah haji di tahun 2025 patut diacungi jempol.
Ia mampu menjalani seluruh rangkaian ibadah, mulai dari tawaf di Makkah, mabit di Mina dan Muzdalifah, hingga wukuf di Arafah, tanpa bantuan kursi roda. Nenek Siti, ditemani putrinya Sri Mardikani Nugraha, selalu kuat berjalan kaki sepanjang perjalanan suci ini.
Perjalanan Panjang Menuju Tanah Suci
Nenek Siti yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah, telah memendam keinginan untuk berhaji sejak tahun 2010. Sempat mendaftar haji reguler pada 2019 dengan jadwal keberangkatan 2042, tak disangka impiannya terwujud lebih cepat.
Pada Januari 2025, ia mendapat kabar gembira bisa menunaikan ibadah haji berkat dukungan finansial dari putri keduanya, Sri Mardikani Nugraha, dan juga mertuanya, yang membiayai perjalanan haji khusus via Aida Tourindo Wisata.
Rahasia Kebugaran Nenek Siti: Tradisi dan Doa
Mantan guru SMP ini rutin melakukan persiapan fisik sebelum keberangkatan, salah satunya dengan berjalan kaki mengelilingi halaman rumahnya hingga 100 kali setiap pagi. Dalam kesehariannya di Klaten, Nenek Siti memang terbiasa aktif mengurus pekerjaan rumah dan merawat ternak sendiri.
“Bangun pagi-pagi sudah merebus air untuk kasih minum sapi, siang lagi kasih makan sapi, ayam, kucing. Saya juga terbiasa jalan kaki sejak kecil,” ungkapnya saat ditemui di Mina, Arab Saudi. Kebiasaan ini ternyata menjadi pondasi kebugarannya yang luar biasa.
Meski demikian, Nenek Siti merasa tidak ada resep khusus yang ia miliki selain selalu berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan kesehatan, keselamatan, ketenteraman, kelancaran, dan kemudahan. “Makan saya banyak. Minum vitamin, minum susu juga,” tambahnya.
Uniknya, meskipun sudah tak bergigi, Nenek Siti tetap menikmati semua hidangan yang disajikan, bahkan mengaku tidak nyaman memakai gigi palsu. Ketersediaan makanan yang melimpah selama haji khusus, mulai dari nasi, lauk-pauk, sayuran, buah, camilan, hingga minuman dingin dan es krim, turut mendukung asupan nutrisinya.
Syukur dan Doa di Tanah Suci
Nenek Siti Maryam mengaku sangat terharu bisa menjadi jemaah haji khusus. Ia tak henti-hentinya bersyukur dan meneteskan air mata haru, membayangkan jika harus menunggu hingga 2042, usianya sudah menginjak 90 tahun.
Selama di Tanah Suci, Nenek Siti tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk kedelapan anaknya dan 18 cucunya, serta memohon kesehatan agar bisa menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar. Kisah Nenek Siti adalah inspirasi nyata bahwa dengan tekad, doa, dan gaya hidup aktif, usia bukanlah penghalang untuk mencapai impian besar. (sumber:detik hikmah)
Dapatkan informasi terpercaya seputar Haji Furoda pada website Haji Furoda Indonesia, semoga Allah limpahi karunianya berupa kemudahan dalam mempersiapkan perjalanan ibadah haji.